dengan sendirinya akan menemukan jiwa sejati (Jiwa
KeBuddhaan).
Ibarat pengrajin dupa yang membubuhi serbuk dupa, maka dengan sendirinya tubuhnya juga akan terpercik
keharuman dupa.
Pintu Dharma pelafalan Nama Buddha ini, terpercik
keharuman Buddha, ikut memperoleh pancaran cahaya Buddha, maka itu disebut dengan “Kewibawaan Semerbak Keharuman
dan Cahaya”.